Pemograman Berorientasi Objek - Terpadu Ilmu

NEWS

Post Top Ad

Post Top Ad

Jumat, 05 Desember 2014

Pemograman Berorientasi Objek

Pendahuluan

Ide dasar pada bahasa pemograman berorientasi objek adalah mengombinasikan data dan fungsi untuk mengakses data menjadi sebuah kesatuan unit. Unit ini dikenal dengan nama objek. Objek sebenarnya mencerminkan pola kerja manusia dalam sehari-hari. Suatu objek dapat diibaratkan sebagai departemen-departemen di dalam sebuah perusahaan bisnis. Contoh departemen:

  • Pemasaran 
  • Akunting
  • Personalia
Pembagian departemen dalam perusahaan merupakan upaya untuk memudahkan pengoperasian perusahaan. Sebagai gambaran, jika anda seorang manajer penjualan di Kantor Pusat ingin mengetahui data pribadi wiraniaga disuatu kantor cabang, apa yang Anda lakukan ? Langkah yang Anda tempuh pasti tidak datang secara langsung ke ruang personalia dan mencari data pada berkas-berkas yang ada pada departemen tersebut. Untuk memudahkan tugas Anda, Anda cukup mengutus sekretaris Anda untuk meninta informasi dari departemen Personalia sesuai yang Anda butuhkan. Masalah bagaimana dan siapa yang mencarikan laporan yang diperlukan bukanlah menjadi urusan Anda. Analogi dengan hal ini, kalau seseorang bermaksud menggunakan objek, ia cukup mengirim suatu pesan ke objek dan objek itu sendiri yang akan menanganinya.

Dapat dibayangkan, betapa repot kalau Anda sebagai manajer Pemasaran harus mencari sendiri berkas-berkas yang ada di departemen Personalia. Barangkali, Anda malah akan mengobrak-abrik berkas-berkas yang tersusun rapi. Kejadian semacam inilah yang dihindari pada konsep pemograman berorientasi objek. 

Suatu gambaran tentang objek yang berisi data dan fungsi yang memanipulasi data dapat dilihat di Gambar 1.A. Perhatikan bahwa objek dan fungsi anggota menjadi suatu kesatuan. Dalam praktik, fungsi anggotalah yang akan memanipulasi data.

Pemograman Berorientasi Objek
Gambar 1.A Data dan fungsi pemanipulasi data di suatu objek.

Post Top Ad

Responsive Ads Here